Main Article Content

Abstract

Pada tahun 2018, berdasarkan data dari Globocan, tercatat bahwa jumlah kasus kanker mencapai 18,1 juta baru, dengan angka kematian potensial mencapai 9,6 juta. Sejak tahun tersebut, Indonesia menempati peringkat kedelapan di Asia Tenggara dengan angka kejadian kanker sebesar 136,2 per 100.000 penduduk. Kanker payudara menjadi jenis kanker tertinggi pada perempuan dengan insidensi sebanyak 42,1 per 100.000 penduduk dan rata-rata kematian sebesar 17 per 100.000 penduduk. Selanjutnya, kejadian kanker leher rahim mencapai 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian sebesar 13,9 per 100.000 penduduk. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja perempuan terhadap pentingnya deteksi dini kanker payudara melalui praktik SADARI serta meningkatkan pengetahuan remaja perempuan mengenai waktu, frekuensi, dan metode yang benar dalam melaksanakan SADARI. Metode yang digunakan pre dan post test. Hasil yang didapatkan 25 responden menunjukkan peningkatan signifikan dari nilai pre-test (63,68) menjadi post-test (85,88), menandakan dampak positif dari metode pembelajaran. N-Gain Score sebesar 0,612767 mengindikasikan peningkatan sedang dalam pemahaman atau keterampilan responden, dan tafsiran keefektifan dengan nilai N-Gain Score 61,27673881 menunjukkan metode pembelajaran cukup efektif. Implikasinya, metode tersebut berhasil meningkatkan pemahaman atau keterampilan responden, memperkuat peran N-Gain Score dan tafsiran keefektifan sebagai indikator evaluasi efektivitas metode pembelajaran.

Keywords

Sadari Deteksi Dini Kanker Payudara

Article Details

How to Cite
Panjaitan, R., Rohmah, U., & Chairunisa, R. (2024). Peduli Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswa SMA Negeri 17 DKI Jakarta. Service Quality (Jurnal Pengabdian Masyarakat), 1(1), 1-8. https://doi.org/10.33377/sqj.v1i1.180