Main Article Content

Abstract

Masalah perilaku seksual berisiko pada remaja dari tahun ke tahun dilaporkan mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini terlihat dari usia pacaran yang masih remaja. Status intelegensi yang masih terbilang rendah pada remaja, dapat menyebabkan masalah kesehatan khususnya perilaku menyimpang pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Intelligence Quotient (IQ) dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel 147 responden. Responden penelitian adalah remaja yang berusia 17-19 tahun di Jakarta Pusat. Instrumen yang digunakan adalah data primer (kuesioner) dan data sekunder (hasil tes IQ oleh lembaga test psikologi yang legal). Analisis data yang digunakan yaitu uji statistik bivariat menggunakan chi square dan uji statistik multivariat menggunakan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Intelligence Quotient (IQ) dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di Jakarta Pusat (p=0,000, OR 22, 95% CI 0,561-0,801). Peneliti merekomendasikan peran institusi pendidikan mengembangkan daya kreativitas remaja dengan menggunakan kemampuan kognitif untuk meningkatkan kecerdasan intelektual agar terhindar dari perilaku seksual berisiko.


 

Keywords

Adolescents Cognitive Intelligence Quotient (IQ) Risky sexual behaviour

Article Details

How to Cite
Rahmawati, V. (2021). Intelligence Quotient (IQ) Berpengaruh terhadap Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja di Jakarta Pusat. Jurnal Kesehatan Holistic, 5(1), 40-61. https://doi.org/10.33377/jkh.v5i1.90

References

  1. Baines, S., Emerson, E., Robertson, J., & Hatton, C. (2018). Sexual activity and sexual health among young adults with and without mild/ moderate intellectual disability. BMC Public Health, 18(667). https://doi.org/10.1186/s12889-018-5572-9
  2. Checa, P., & Fernández-Berrocal, P. (2015). The Role of Intelligence Quotient and Emotional Intelligence in Cognitive Control Processes. Front. Psychol, 6(1853). https://doi.org/10.3389/fpsyg.2015.01853
  3. Epstein, M., Bailey, J. A., Manhart, L. E., Hill, K. G., & Hawkins, J. D. (2014). Sexual Risk Behavior in Young Adulthood: Broadening the Scope Beyond Early Sexual Initiation. J Sex Res, 51(7), 721–730. https://doi.org/10.1080/00224499.2013.849652.
  4. Goldenberg, T., Stephenson, R., & Bauermeister, J. (2019). Cognitive and Emotional Factors Associated with Sexual Risk-Taking Behaviors among Young Men who Have Sex with Men. Archives of Sexual Behavior, 48(4), 1127–1136. https://doi.org/10.1007/s10508-018-1310-8
  5. Hasanah, D. N., Utari, D. M., Chairunnisa, & Purnamawati, D. (2020). Faktor Internal Dan Eksternal Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja Pria Di Indonesia (Analisis SDKI 2017). Muhammadiyah Public Health Journal, 1(1). https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MPHJ/
  6. Jaworska, N., & MacQueen, G. (2015). Adolescence as a unique developmental period. J Psychiatry Neurosci, 40(5). https://doi.org/10.1503/jpn.150268
  7. Kahn, N. F., & Halpern, C. T. (2018). “The Relationship Between Cognitive Ability and Experiences of Vaginal, Oral, and Anal Sex in the United States.” J Sex Res, 55(1), 99–105. https://doi.org/10.1080/00224499.2016.1247149.
  8. Kipping, R. R., Smith, M., Heron, J., Hickman, M., & Campbell, R. (2014). Multiple risk behaviour in adolescence and socio-economic status: findings from a UK birth cohort. European Journal of Public Health, 25(1), 44–49. https://doi.org/10.1093/eurpub/cku078
  9. Macapagal, K., Janssen, E., Fridberg, D. J., Finn, P. R., & Heiman, J. R. (2011). The Effects of Impulsivity, Sexual Arousability, and Abstract Intellectual Ability on Men’s and Women’s Go/No-Go Task Performance. Arch Sex Behav, 40(5), 995–1006. https://doi.org/10.1007/s10508-010-9676-2
  10. Mahmudah, Yaunin, Y., & Lestari, Y. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2). http://jurnal.fk.unand.ac.id
  11. Makharia, A., Nagarajan, A., & Singh, Y. (2016). Effect of environmental factors on intelligence quotient of children. Industrial Psychiatry Journal, 25(2), 189–194. https://doi.org/10.4103/ipj.ipj_52_16
  12. Miller, K. S., Forehand, R., & Kotchick, B. A. (2018). Adolescent Sexual Behavior in Two Ethnic Minority Samples: The Role of Family Variables. Journal of Marriage and Family, 61(1). https://doi.org/10.2307/353885
  13. Mokrysz, C., Landy, R., Gage, S., Munafò, M., Roiser, J., & Curran, H. (2016). Are IQ and educational outcomes in teenagers related to their cannabis use? A prospective cohort study. Journal of Psychopharmacology, 30(2), 159–168. https://doi.org/10.1177/0269881115622241
  14. Noipayak, P., Rawdaree, P., Supawattanabodee, B., & Manusirivitthaya, S. (2016). Age at menarche and performance intelligence quotients of adolescents in Bangkok, Thailand: a cross-sectional study. BMC Pediatrics, 16(87). https://doi.org/10.1186/s12887-016-0624-8
  15. Nurhapipa, Alhidayati, & Ayunda, G. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual. JOMIS (Journal Of Midwifery Science), 1(2). https://core.ac.uk/download/pdf/230774295.pdf
  16. Nurhayati. (2011). Hubungan Pola Komunikasi dan Kekuatan Keluarga Terhadap Perilaku Seksual Beresiko Pada Remaja di Wilayah Desa Tridaya Sakti Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Jurnal Keperawatan Komunitas
  17. Nurmaguphita, D., Hamid, A. Y. S., & Mustikasari. (2016). Pola Asuh Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Beresiko Pada Remaja Di Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul, DIY. Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu,” 7(1). https://docplayer.info/71695900-Pola-asuh-berhubungan-dengan-perilaku-seksual-beresiko-pada-remaja-di-kecamatan-pundong-kabupaten-bantul-diy.html
  18. Sawyer, S. M., Azzopardi, P. S., Wickremarathne, D., & Patton, G. (2018). The age of adolescence. The Age of Adolescence, 2(3), 223–228. https://doi.org/10.1016/S2352-4642(18)30022-1
  19. Simak, V. F., Fitriyani, P., & Setiawan, A. (2018). The Relationships between Risky Sexual Practices and Spiritual Intelligence of Adolescents in Indonesia. Comprehensive Child and Adolescent Nursing, 42(1). https://doi.org/10.1080/24694193.2019.1578298
  20. Sitohang, Y. S., Shaluhiyah, Z., & Widagdo, L. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Orang Tua Dalam Menghadapi Perilaku Seksual Pada Remaja Tunagrahita Ringan Di SLB Kota Semarang. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 6(5).
  21. Terzian, M. A., Andrews, K. M., & Moore, K. A. (2011). Preventing Multiple Risky Behaviors among Adolescents: Seven Strategies. Brief Research to Results Child Trends, 24. https://www.childtrends.org/wp-content/uploads/2011/09/Child_Trends-2011_10_01_RB_RiskyBehaviors.pdf
  22. Umaroh, A. K., Kusumawati, Y., & Kasjono, H. S. (2015). Hubungan Antara Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja Di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(1), 65–75. http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/viewFile/165/160
  23. Ungsianik, T., & Yuliati, T. (2017). Pola Asuh Orang Tua Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Berisiko Pada Remaja Binaan Rumah Singgah. Jurnal Keperawatan Indonesia, 20(3), 185–194. https://doi.org/10.7454/jki.v20i3.623
  24. Viner, R. M., Allen, N. B., & Patton, G. C. (2017). Puberty, Developmental Processes, and Health Interventions. In Child and Adolescent Health and Development (Third Edit). The World Bank. https://doi.org/10.1596/978-1-4648-0423-6/pt2.ch9
  25. Wraw, C., Der, G., Gale, C. R., & Deary, I. J. (2018). Intelligence in youth and health behaviours in middle age. Intelligence, 69, 71–86. https://doi.org/10.1016/j.intell.2018.04.005