Isi Artikel Utama

Abstrak

Pengobatan Tuberculosis yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya resistensi obat atau multidrug resistant. Dukungan keluarga dibutuhkan dalam pengobatan dan perawatan pasien Tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan kejadian multidrug resistence pada pasien Tuberculosis. Metode penelitian kuantitatif dengan desain diskriptif korelatif melalui pendekatan cross sectional digunakan dalam penelitian ini. Responden yang dilibatkan adalah seluruh pasien Tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Sangkrah dan Pajang yang berhasil dalam pengobatan dan tidak mengalami multidrug resistance sebanyak 48 responden. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pencegahan kejadian multidrug resistence dengan nilai signifikansi p sebesar 0,026 dan  dukungan emosional merupakan bentuk dukungan paling tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 18,04.

Kata Kunci

dukungan keluarga tuberculosis-multidrug resistant

Rincian Artikel

References

  1. Beauty, A. L. (2016). Hubungan Antara Persepsi dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Baru Tuberkulosis Paru (Studi Kasus di Puskesmas Mejobo Kabupaten Kudus). Skripsi Universitas Negeri Semarang. Retrieved from https://lib.unnes.ac.id/27861/
  2. Fadhila, A., & Gustin, R. K. (2019). Kepatuhan Penderita Tuberculosis Paru Dalam Menjalani Pengobatan. Jurnal Kesehatan, 10(1), 47. https://doi.org/10.35730/jk.v10i1.384
  3. Hariadi, E., Aryani, F., & Buston, E. (2019). Relationship of Family Support With the Quality of Life of Tbc. Journal of Nursing and Public Health, 7(1), 46–51.
  4. Irnawati, N. M., Siagian, I. E. T., & Ottay, R. I. (2016). Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis di Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu. Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik, 4(1).
  5. Ismah, Z., & Novita, E. (2017). Studi Karakteristik Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Seberang Ulu 1 Palembang. Unnes Journal of Public Health, 6(4), 218–224. https://doi.org/10.15294/ujph.v6i4.15219
  6. Janan, M. (2019). Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Peningkatan Prevalensi Kejadian TB MDR di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2017. Kebijakan Kesehatan Indonesia, 08(02), 64–70.
  7. Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. In Profil Kesehatan Provinsi Bali. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.pdf
  8. Khasanah, U. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Melakukan Latihan Jasmani Pada Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Baki Sukoharjo. Skripsi. https://doi.org/10.1002/ejsp.2570
  9. Kurniawan, N. ’, HD, S. R., & Indriati, G. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Paru. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Keperawatan, 2(1), 729–741. Retrieved from https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/view/5178/5058
  10. Laily, D. W., Rombot, D. V, Lampus, B. S., & Paru, T. (2015). Karakteristik Pasien Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Tuminting Manado. Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik, 3(1), 1–5.
  11. Manalu, H. S. P. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian TB. Paru Dan Upaya Penanggulangannya. Jurnal Ekologi Kesehatan, 9(4), 1340–1346. https://doi.org/https://doi.org/10.1139/v74-288
  12. Niven, N. (2012). Psikologi kesehatan: Pengantar untuk perawat & professional kesehatan lain. Jakarta: EGC.
  13. Sari, R. M. (2014). Hubungan Antara Karakteristik Kontak Dengan Adanya Gejala Tb Pada Kontak Penderita Tb Paru Bta +. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(2), 274–285. Retrieved from e-journal.unair.ac.id/index.php/JBE/article/download/182/52
  14. Septia, A., Rahmalia, S., & Sabrian, F. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita TB Paru. Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, 1(2), 1–10. Retrieved from https://www.neliti.com/publications/185830/hubungan-dukungan-keluarga-dengan-kepatuhan-minum-obat-pada-penderita-tb-paru
  15. Sukmawati, E. (2017). “Efektifitas Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Perawatan Pasien Tuberkulosis (TB).” 5(1), 9–20.
  16. Tamamengka, D., & Kepel, B. (2019). Fungsi Afektif dan Perawatan Keluarga dengan Kepatuhan Pengobatan TB Paru. E-Journal Keperawatan(e-Kp), 7(2), 1–10.
  17. Tirtana, B. T. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan Resistensi Obat Tuberkulosis di Wilayah Jawa Tengah. Skripsi, 1–19.
  18. Tristiana, R. D., Kumalasari, R., & Makhfudli. (2019). Pengalaman Klien TB Paru yang Menjalani Pengobatan Fase Intensif di Puskesmas Taji Kabupaten Magetan. Jurnal Keperawatan Komunitas, 8(1), 1–10.
  19. WHO. (2015). Global Tuberculosis Report 2015. NASN School Nurse (Print), 32(5), 310–316. https://doi.org/10.1177/1942602X17698487
  20. WHO. (2016). Global Tuberculosis Report 2016. European Respiratory Journal, 44(1), 23–63. https://doi.org/10.1183/09031936.00188313